Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pergantian Kepemimpinan di Australia, Angin Segar untuk Indonesia?

Reporter

image-gnews
Anthony Albanese dilantik sebagai perdana menteri Australia oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley dalam upacara di Government House di Canberra, Australia, 23 Mei 2022. AAP Image/Lukas Coch via REUTERS
Anthony Albanese dilantik sebagai perdana menteri Australia oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley dalam upacara di Government House di Canberra, Australia, 23 Mei 2022. AAP Image/Lukas Coch via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Anthony Albanese dilantik sebagai pemimpin baru Australia pada Senin lalu, usai mengalahkan pemerintah konservatif pimpinan Scott Morrison dalam pemilu pekan lalu. Ini adalah kemenangan pertama bagi Partai Buruh di Australia selama hampir satu dekade.

Albanese menjanjikan para pemilih perubahan saat dia berhasil mengalahkan koalisi konservatif Liberal-Nasional yang telah berkuasa sejak 2013. Dalam pidato kemenangannya, Albanese, yang akrab disapa Albo, berjanji untuk menyatukan warga Australia yang terpecah.

“Saya ingin mencari tujuan bersama dengan mempromosikan persatuan dan optimisme, bukan ketakutan dan perpecahan,” kata Albanese dalam pidato kemenangannya, Sabtu malam.

Dengan kemenangan Albanese dan Partai Buruh, perubahan tak hanya terjadi dalam politik dalam negeri benua Kanguru.

Sebelum memberikan pidato kemenangan, Albanese mengatakan bahwa dia akan memilih Indonesia sebagai salah satu kunjungan diplomatik pertamanya jika menang pemilu. Albanese mengatakan, Indonesia akan menjadi salah satu negara adikuasa di masa depan.

Albanese menegaskan Canberra perlu membangun hubungan yang lebih dekat dengan Jakarta, sebagaimana dilansir Bloomberg, Rabu pekan lalu.

“Indonesia akan tumbuh menjadi ekonomi yang substansial di dunia. Kita hidup di wilayah di mana di masa depan kita akan memiliki China, India, dan Indonesia sebagai raksasa. Kita perlu memperkuat kemitraan ekonomi itu,” kata Albanese di National Press Club di Canberra.

Albanese menuturkan, dia ingin memperluas kemitraan “orang-ke-orang” dan membangun keterlibatan dengan Jakarta termasuk di sejumlah bidang seperti keselamatan maritim.

Dia juga mempertanyakan mengapa hubungan antara Australia dan Indonesia tidak dekat di masa pemerintahan sebelumnya. Padahal secara geografis, Australia dan Indonesia adalah tetangga dekat dan Jakarta suatu hari nanti akan menjadi negara adidaya. “Kita harus benar-benar memperkuat hubungan (dengan Indonesia),” ujar dia.

Perhatian Albanese kepada Indonesia selama ini cukup konsisten. Saat menjadi menteri di kabinet Perdana Menteri Kevin Rudd, kunjungan resmi pertamanya adalah ke Indonesia. Kemudian kunjungan resmi pertama Albanese sebagai pimpinan Partai Buruh juga ke Jakarta pada Agustus 2019.

Dalam kunjungan terakhir, dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan membahas perlunya penguatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), serta simplifikasi proses visa untuk para turis Indonesia dan Australia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

56 menit lalu

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.


Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyupiri Gubernur Jenderal Australia David Hurley keliling Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024. Tangkap layar video Sekretariat Presiden
Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor


Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.


Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

5 jam lalu

Gubernur Jenderal Australia David Hurley (kanan) menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi saat upacara penyambutan di Goverment House, Canberra, Australia, Ahad, 9 Februari 2020. Presiden disambut upacara kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley dan Ibu Linda Hurley di Government House, Canberra, Australia, Minggu (9/2). AAP/Getty Pool/Tracey Nearmy/REUTERS
Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.


Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

17 jam lalu

Ilustrasi 5G (Antaranews/ Pixabay)
Australia Matikan Jaringan 3G, Tawarkan Daur Ulang Ponsel Lama

Jaringan 3G berkembang sejak 2001 lalu, menjadi awal mula internet dapat diakses lewat telepon genggam.


Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba (kiri) dan Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1 di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024.
Telin dan BW Digital Jalin Kolaborasi Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital, menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan dan pembangunan bersama Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.


Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

2 hari lalu

Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. ANTARA
Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik


Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

David McBride. AAP/Mick Tsikas
Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan


Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

2 hari lalu

Aurora australis yang dipotret Nana Mirdad di Selandia Baru, Sabtu, 11 Mei 2024 (Instagram/@nanamirdad_)
Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.


Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil